Kamis, 04 September 2014

Dendam, Munafik, Ananiyyah dan Gadab

Dendam
 
Kebanyakan manusia ketika dia merasa disakiti oleh orang lain lalu mereka selalu memiliki rasa dendam. Apakah pengertian dendam itu sebenarnya?
    Dendam adalah rasa ingin membalas tindakan orang lain, karena merasa hatinya dilukai dan disakiti.

Apakah sifat dendam itu berbahaya?
Ya, sifat dendam itu sangat berbahaya, karena :
1. Menumbuhkan penyakit hati seperti: iri hati, hasad, dan su'uzzan
2. Menjauhkan seseorang dari rahmat Allah
3. Menyeret pada perbuatan dosa dan maksiat
4. Memicu permusuhan dan merusak persahabatan
5. Menghilangkan kepercayaan orang lain
6. Mengotori kebersihan jiwa dan pikiran

Bagaimana agar kita terhindar dari sifat dendam?
Berikut adalah cara agar terhindar dari sifat dendam:
1. Dekatkan diri pada Allah dengan zikir dan amal saleh
2. Selesaikan setiap masalah dengan cara musyawarah
3. Biasakan memberi dan meminta maaf pada orang lain
4. Sadari bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara
5. Teladanilah perilaku Nabi dan para auliya (wali)

Jadi, kesimpulannya kita sebagai hamba Allah kita harus meninggalkan & menjauhi sifat dendam karena sifat dendam akan memutus tali silaturahim.

Munafik

Ketika kita berjanji dengan teman kita terkandang teman kita tidak menepati, apakah teman kita itu tergolong dalam perilaku munafik? Dan apa sebenarnya munafik itu? Berikut penjelasannya:

Munafik adalah apa yang diucapkan mulut seseorang tidak sama dengan suara hatinya dan apa yang terlihat tidak sama dengan apa yang sebenarnya. Orang yang munafik disebut nifaq.

Apa saja ciri-ciri orang munafik itu ?
Dalam sabda Nabi Muhammad SAW, ciri-ciri orang munafik ada 3 yaitu: apabila berbicara dusta, apabila berjanji tidak ditepati dan apabila diamanati berkhianat  (H.R. Muslim)

Tidak hanya sifat dendam yang memiliki bahaya, akan tetapi sifat munafik juga memiliki bahaya. Lalu apa saja bahaya yang ditimbulkan dari sifat munafik? Berikut adalah bahaya yang ditimbulkan dari sifat munafik :
1. Dibenci Allah dan Rasul-Nya
2. Tidak dapat dipercaya
3. Cenderung pada perbuatan dosa dan maksiat
4. Menumbuhkan penyakit hati yang lain
5. Menjerumuskan orang lain pada perbuatan dosa & maksiat
6. Suka menyulut permusuhan

Sebagai hamba Allah, kita pasti tidak ingin memiliki sifat munafik yang memiliki bahaya amat besar. Lalu bagaimana cara menghindari sifat munafik? Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari sifat munafik:
1. Dekatkan diri kepada Allah
2. Memantapkan sendi-sendi keimanan dan akidah
3. Bersihkan hati dari noda dan penyakit
4. Takutlah akan azab atas perbuatan dosa & maksiat
5. Jalinlah silahturahim

Jadi, kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW harus menghindari sifat munafik yang memiliki bahaya yang luar biasa.

Ananiyyah (Egois)
 
Dalam hidup bermasyarakat kita sering jumpai orang-orang yang tidak peduli akan penderitaan orang lain. Lalu orang tersebut memiliki sifat apa sebanarnya? Ya, betul sekali egois. Lalu egois itu sendiri apa?

Ananiyyah atau egois adalah sikap selalu ingin mementingkan diri sendiri, dapat juga disebut sifat individualis. Allah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 159 yang artinya :
"Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."

Orang yang mempunyai sifat ini tidak akan dapat berinteraksi dengan baik dengan orang-orang di sekitarnya. Karena sifat ini sama sekali tidak mendatangkan manfaat untuk orang banyak. Sifat ini malah dapat meresahkan, apalagi dalam hidup bermasyarakat kita harus saling membantu dan saling bermusyawarah. Ayo kawan kita tinggalkan sifat  ananiyyah atau egois ini!

Gadab (Pemarah)

Gadab adalah aikap mudah marah, tersinggung atau tidak suka terhadap perbuatan orang lain. Orang yang mempunyai sikap seperti ini tidak bisa mengendalikan diri karena gampang terbawa hawa nafsu amarah. Berikut firman Allah SWT dalam Surah Al-Imran ayat 134:
"Yaitu orang-oran yang memaafkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amanahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan"
Seorang muslim yang mempunyai akhlak yang baik tidak akan gampang terpicu hawa nafsu. Sama sekali bukan kebiasaannya mengumpat, melaknat, menghina orang lain atau hal-hal lain yang berhubung dengan amarah. Orang yang tidak gampang marah akan disenangi masyarakat. Orang lain akan senang berada di dekatnya. Sebaliknya orang yang gampang marah akan dijauhi orang, karena orang yang gampang marah akan cepat tersinggung bila ada kata-kata yang tidak disenangi, walaupun sebenarnya tidak ada orang yang bermaksud menyakiti hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar