Hasad (Dengki)
Hasad berasal dari kata hasud yang berarti dengki atau iri hati. Hasad tumbuh di hati seseorang apabila ia tidak senang pada keberhasilan orang lain. Sabda Rasulullah SAW yang artinya " Jauhilah sifat dengki karena dengki menghapus kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar" (H.R. Abu Daud)
Hasad merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya dan sulit untuk diobati apabila telah merusak kepada jiwa seseorang dan akan menjadi penyakit masyarakat yang dapat merusak persaudaraan. Orang yang mempunyai sifat hasad dapat meresahkan masyarakat, dapat menyebabkan permusuhan dan perpecahan disebabkan oleh perkataannya atau perilakunya yang dipicu dari sifat hasad tersebut.
Gibah
Gibah artinya menggunjing, yaitu membicarakan tentang kejelekan, kekurangan, atau aib seseorang yang tidak disukai orang tersebut, baik itu membicarakan badan, pakaian, rumah, tindakan, etika, agama, dsb.
Menggunjikan kejelekan yang ada pada diri seseorang adalah gibah, sedangkan menggunjingkan kejelekan yang tidak ada di diri orang lain disebut fitnah. Sebagai umat Muslim yang beriman, mestinya kita menjauhi hal-hal yang menjurus kepada gibah, apalagi jika hal ini terjadi di lingkungan sekitar kalian.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
"Tahukah kalian gibah itu? Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui" Beliau bersabda, "Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya, "Bagaimana jika apa yang aku katakan itu (memang) terdapat pada saudaraku?" Beliau menjawab, "Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu maka kamu telah menggunjingnya (melakukan gibah) dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya" (H.R. Muslim)
Namimah (Adu Domba)
Namimah (adu domba) adalah mengadukan ucapan seseorang dengan tujuan merusak serta menyulut api kebencian dan permusuhan antara sesama. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya "Tidak masuk surga tukang adu domba" (H.R. Bukhari)
Sebagaimana juga sifat-sifat tercela yang lain, namimah juga dapat menimbulkan bahaya yang sangat besar terhadap masyarakat. Karena fitnah yang disebarkan dapat mengakibatkan perpecahan dan permusuhan. Lebih parah lagi, namimah dapat menimbulkan pertikaian, perkelahian, bahkan dapat berakibatkan kepada pembunuhan. Maka sebagai muslim yang baik tidak ada gunanya menumbuhkan sifat namimah dalam diri kita jika pada akhirnya akan berakibat buruk untuk diri sendiri dan juga orang-orang di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar