Takabur
Takabur berasal dari bahasa Arab, yaitu "Kabbara-yatakabbaru-takabburan" yang berarti sombong atau merasa besar. Secara istilah dalam ilmu akhlak, takabur artinya merasa diri lebih baik seraya merendahkan orang lain. Dalam pergaulan sehari-hari, seseorang yang memiliki sifat takabur banyak melakukan perbuatan yang tidak disenangi atau merugikan orang lain, ia akan bertindak membanggakan diri, egois atau mementingkan diri sendiri, serta tidak mau menerima pendapat, kritik saran, dan nasihat apapun dari orang lain.
Secara umum takabur dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Takabur Zhatiri (takabur dalam perbuatan)
Takabur yang dapat dilihat secara langsung karena tampak dari ucapan atau gerakan anggota tubuh.
2. Takabur Batini (takabur dalam sikap)
Jenis takabur yang tidak tampak secara fisik, tetapi tersembunyi di dalam hati sehingga tidak
dapat dilihat secara langsung.
Contoh-contoh perilaku takabur atau sombong dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Pangkat dan jabatan
2. Harta
3. Ketampanan atau kecantikan.
Akibat negatif sifat takabur:
1. Mendekatkan seseorang berbuat dosa
2. Menjauhkan diri dari kasih sayang Allah Swt
3. Merusak hubungan silahturahim
4. Menghambat pengembangan potensi diri
5. Menghalangi seseorang masuk ke surga.
Cara menjauhi sifat takabur
1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
2. Menyadari akibat yang ditimbulkan dari takabur
3. Menjauhi perbuataan sia-sia atau maksiat
4. Memperbanyak ibadah
5. Mencontoh kepribadian Rasulullah Saw
6. Menyadari kekurangan diri
7. Mensyukuri nikmat Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar